PERINGATAN KETIKA LEKA
Fitrah manusia... kekadang kita cepat lupa akan asal-usul kejadian kita di muka bumi Allah ini, atau mengapa kita dijadikanNya, diturunkanNya ke muka bumi ini... tugas2 dan tanggungjawab kita. Mengapa kita sentiasa diuji, mengapa kadang2 terasa amat payah kehidupan ini, jiwa bergelodak, fikiran berserabut, hati keresahan. Mengapa dan mengapa? Persoalan itu akan muncul dalam diri kita, di dalam kotak fikiran kita.
"Apabila Allah telah menjadikan engkau pada lahirnya menurut perintahNya dan dalam hatimu menyerah bulat kepadaNya, maka bererti Tuhan memberi kepadamu sebesar-besar nikmat kurniaNya."
Sebesar-besar nikmat kurnia Tuhan kepada hambanya ialah jika Allah telah memberi taufiq hidayah kepada hamba untuk melakukan segala perintah kemudian ditambah dengan kekuatan menyerah tawakkal kepada Allah dalam batinnya. Sebab seorang dengan dua nikmat lahir batin itu telah mencapai kebutuhan dunia dan akhirat sekaligus.
Sebab manusia hanya diperintah supaya beribadat dengan tulus ikhlas menuju kepada Allah, tentang segala kepentingan hajatnya sudah dicukupi oleh Allah, maka tidak usah menurutkan hawa nafsu yang tidak kunjung puas. La Tahzan....
"Jangan menuntut Tuhan kerana terlambatnya permintaan yang telah engkau minta kepada Tuhan, tetapi hendaknya engkau koreksi dirimu, tuntut dirimu supaya tidak terlambat melaksanakan kwajipan-kewajipanmu terhadap Tuhanmu."
Jika tidak tercapai hajat permintaan kita maka jangan kita mempunyai sangkaan jahat terhadap Allah, sebab Allah tidak dapat dituntut terhadap apa saja yang diperbuat, tetapi hendaknya permintaan kita itu semata-mata untuk menunjukkan sifat kehambaan kita kepada Allah, dan hajat keinginan kita kepadaNya. Sebab terhadap segala kepentingan kita Allah tidak usah diingatkan, bahkan Allah telah melengkapi segala keinginan kita sebelum kita mengerti apakah hajat keinginan kita yang sebenarnya. Maka sebaiknya bila kita menyerah sebulat-bulatnya tanpa reserve tanpa usul apa-apa kepada Allah, hanya itulah yang dapat menenangkan jiwa fikiran kita.
"Apabila Allah telah menjadikan engkau pada lahirnya menurut perintahNya dan dalam hatimu menyerah bulat kepadaNya, maka bererti Tuhan memberi kepadamu sebesar-besar nikmat kurniaNya."
Sebesar-besar nikmat kurnia Tuhan kepada hambanya ialah jika Allah telah memberi taufiq hidayah kepada hamba untuk melakukan segala perintah kemudian ditambah dengan kekuatan menyerah tawakkal kepada Allah dalam batinnya. Sebab seorang dengan dua nikmat lahir batin itu telah mencapai kebutuhan dunia dan akhirat sekaligus.
Sebab manusia hanya diperintah supaya beribadat dengan tulus ikhlas menuju kepada Allah, tentang segala kepentingan hajatnya sudah dicukupi oleh Allah, maka tidak usah menurutkan hawa nafsu yang tidak kunjung puas. La Tahzan....
"Jangan menuntut Tuhan kerana terlambatnya permintaan yang telah engkau minta kepada Tuhan, tetapi hendaknya engkau koreksi dirimu, tuntut dirimu supaya tidak terlambat melaksanakan kwajipan-kewajipanmu terhadap Tuhanmu."
Jika tidak tercapai hajat permintaan kita maka jangan kita mempunyai sangkaan jahat terhadap Allah, sebab Allah tidak dapat dituntut terhadap apa saja yang diperbuat, tetapi hendaknya permintaan kita itu semata-mata untuk menunjukkan sifat kehambaan kita kepada Allah, dan hajat keinginan kita kepadaNya. Sebab terhadap segala kepentingan kita Allah tidak usah diingatkan, bahkan Allah telah melengkapi segala keinginan kita sebelum kita mengerti apakah hajat keinginan kita yang sebenarnya. Maka sebaiknya bila kita menyerah sebulat-bulatnya tanpa reserve tanpa usul apa-apa kepada Allah, hanya itulah yang dapat menenangkan jiwa fikiran kita.
Comments