Assalamualaikum...
Wow, dah bersawang page blog I ni. Lama sungguh tidak menitipkan kata-kata di sini. Bukan tidak ada cerita untuk dilakarkan. Banyak, terlalu banyak cerita-cerita yang boleh dilakarkan sebagai kenangan atau sebagai panduan kehidupan sahabat-sahabat yang follow blog I ni.
Rasanya kali terakhir I menitipkan kata-kata di sini pada tahun 2019, hmmm lama tu, dah hampir dua tahun. Dua tahun yang penuh kisah suka dan duka. Ya, sudah hampir dua tahun juga kita semua terpaksa berkurung dan berhati-hati dalam menjalani kehidupan seharian, selepas bumi Allah ini dilanda wabak yang sehingga kini belum nampak akan berlalu. Innalillahiwainnailaihirajiun. Hampir dua tahun kita berada dalam ketakutan dengan makhluk Allah yang tidak dapat kita lihat dengan mata kasar.
Subhanallah, Allah jualah yang mengetahui akan segala hikmah yang tersembunyi disebalik musibah yang menimpa manusia sejagat ini.
Selama hampir dua tahun ini, ramai kehilangan pekerjaan, kehilangan tempat tinggal malah kehilangan insan-insan yang tersayang. Dua tahun yang panjang, yang meresahkan, menyakitkan, membingongkan dan bermacam-macam perasaan yang dirasai, yang pasti perasaan itu bukanlah perasaan yang menggembirakan. Ya Allah, waktu ini, ianya menuntut kesabaran yang tinggi, mental dan emosi yang kuat untuk menghadapi musibah ini.
Waktu ini juga, bagi kita yang masih sihat, tidak dijangkiti, sepatutnya meluangkan masa untuk bermuhasabah. Masa untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, masa untuk memperbaiki diri menjadi insan yang lebih baik lagi.
Allah telah memberikan kita ruang dari kesibukan kehidupan sebelum ini, untuk kita berehat dan menumpukan perhatian kepada memperbaiki diri dan amal ibadat kita. Sayangnya Allah kepada kita.
Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 286:
Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa, lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat, rabbanaa laa tu`aakhidznaa in nasiinaa au akhtha`naa, rabbanaa wa laa tahmil 'alainaa israng kamaa hamaltahuu 'alalladziina ming qablinaa, rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih, wa'fu 'annaa, waghfir lanaa, war-hamnaa, anta maulaanaa fanshurnaa 'alal-qaumil-kaafiriin
Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah: 286).
Sebelum ini, kita berhempas-pulas dari pagi hingga ke petang, kadang-kadang terbawa-bawa hingga ke malam mengejar kehidupan duniawi dan masa yang kita peruntukkan untuk ibadat hanyalah dari sisa-sisa masa yang ada.
Comments